Yayasan Asyahaadataini Gelar Baksos “Hapus tato” dan Pembagian Sembako Gratis

Berita Utama993 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Hidayatullah dari Yayasan Asyahaadataini dalam program Islamic Medical Service (IMS) menggelar Bakti Sosial (Baksos) hapus tato sahabat hijrah Garut dan pembagian sembako gratis, yang bertempat di klinik 11 dua belas, Kampung Padesan,Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, kabupaten Garut, Kamis(20/02/2020).

Kegiatan baksos tersebut dihadiri oleh Camat Karangpawitan, Danramil 1102/krp, Lurah Situsaeur, Seklur Situsaeur, RT/RW setempat, Babinsa 1102/krp, Babinmas karangpawitan dan tamu undangan lainnya.

Dalam sesi wawancara dengan awak media, Camat Karangpawitan, Rena Sudrajat mengatakan, sangat mendukung acara baksos penghapusan tato ini.

“Saya sangat berterimakasih kepada Yayasan Asyahaadataini karena dengan adanya baksos hapus tato dan pembagian sembako gratis sangat berarti bagi kami, terutama hapus tato, ini program pertama di Garut. Selaku Camat Karangpawitan, saya sangat mendukung kegiatan positif ini,” kata Rena.

Rena menambahkan bahwa tidak semua yang bertato itu preman.

“Kadang kita terjebak oleh asumsi publik, dimana yang bertato itu tidak jauh dengan tindakan kriminal, sedangkan ada yang bertato itu dianggap seni, ada juga yang ikut-ikutan, ada juga karena ingin merasa beda dan sebagainya, jadi tidak semua yang bertato itu preman,” jelas Rena.

Hal senada dikatakan Yayan Heryanto yang merupakan ketua yayasan Asyahaadataini Hidayatullah Garut, bahwa tato jaman sekarang sudah masuk pada mode atau gaya hidup yang dikatakan “modern”.

“Awalnya untuk program hapus tato ini kita publis via facebook (FB) ternyata banyak peminatnya dan itu lebih dari seratus pengguna FB mereka yang berminat untuk kampus tato, rata-rata mereka kalangan muda dan kebanyakan mohon maaf itu adalah perempuan,” ucap Yayan.

Yayan menjelaskan bahwa untuk mengikuti program hapus tato itu harus dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Inline Related Posts  Sikapi Lonjakan Covid-19, Pemkab Garut Kembali Berlakukan Kebijakan WFH dan WFO Bagi ASN

“Jadi bagi yang sudah daftar untuk menghapus tato kita lakukan cek lab dulu, setelah cek lab lolos maka yang bersangkutan bisa melakukan hapus tato, tetapi jika di cek lab terdapat penyakit seperti Gula, HIV itu kita tangguhkan dulu dan kita rujuk untuk melakukan pengobatan terlebih dahulu,” terang Yayan.

Yayan berharap dengan adanya program hapus tato ini semoga kita bisa hijrah menjadi lebih baik.

“Tato itu dimata masyarakat umum mempunyai nilai negatif walau pada kenyataannya tidak seperti itu, di program hapus tato ini kita kenakan infak jadi bayar seiklasnya, untuk menghapus tato sendiri kita gunakan laser dan kalau pada umumnya per centi meter itu dihargai Rp500.000,00, dikita apabila mampu silahkan bayar Rp650.000,00 untuk hapus tato seluruh tubuh, tapi jika tidak mampu silahkan seikhlasnya saja, untuk peserta hapus tato ini, kebanyakan warga Garut, ditambah  dari Bandung, Tasik dan beberapa daerah lagi di Jawa Barat,” pungkas Yayan.(Wita)