Garut, faktadanrealita.com-
Merebaknya penyebaran virus Corona (Covid-19) di kabupaten Garut sangat berimbas pada turunnya perekonomian masyarakat Garut, terlebih bagi kalangan masyarakat bawah untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja mereka sangat kesulitan.
Untuk mengatasi permasalahan sosial tersebut, Pemerintah kabupaten Garut melalui Dinas Sosial kabupaten Garut secepatnya akan memberikan bantuan sosialnya kepada masyarakat.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Garut Drs. Ade Hendarsah, M.M mengatakan, sesuai arahan Bupati Garut, dalam waktu dekat ini Dinsos akan segera memberikan bantuan untuk masyarakat kurang mampu khususnya yang terdampak Covid-19, terutama bagi mereka-mereka yang tidak ter-cover oleh program bantuan pemerintah saat ini seperti halnya Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kita akan prioritaskan masyarakat miskin yang tidak terdata ini untuk mendapatkan bantuan, kasihan mereka sama-sekali belum pernah merasakannya, apalagi dengan adanya wabah Corona kehidupannya semakin susah,” ujar Ade kepada Wartawan Fakta & Realita, saat diwawancara di Kantor Dinas Sosial kabupaten Garut, Jalan Patriot, Tarogong Kidul, Garut, Jum’at, (03/04/2020).
Menurut Ade, ada beberapa bidang pekerjaan yang akan mendapatkan bantuan yakni ; Pertama, pekerja di bidang perdagangan dan jasa. Kedua, pekerja di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan budidaya, dan tangkap ikan. Ketiga, pekerja di bidang Pariwisata. Keempat, pekerja di bidang transportasi. Lalu Kelima, pekerja di bidang industri. Kelima kriteria pekerja itu semuanya yang berskala usaha mikro dan kecil. Terakhir, kriteria Keenam adalah populasi yang bekerja sebagai pemulung.
Lebih lanjut, Ade menerangkan, untuk kelancaran program bantuan ini, Dinsos sekarang tengah menunggu hasil pendataan dari tiap kecamatan terkait “by name, by Address’ nya.
“Mudah-mudahan minggu ini datanya sudah terkumpul dengan lengkap sehingga kita minggu depan sudah mulai melakukan pemetaan,” ujarnya.
Dikatakah Ade, dalam mendukung pemetaan nanti, kita akan menugaskan Tenaga Kerja Sosial (TKS) yang ada di tiap kecamatan untuk memverifikasi akurasi data yang terkumpul disesuaikan dengan fakta dilapangan.
Selain itu, kita juga akan mengadakan Rapat koordinasi (Rakor) dengan mengundang dinas-dinas lain yang terkait untuk membicarakan program bantuan ini.
“Rakor penting dilakukan agar bantuan yang kita berikan nanti tidak tumpang tindih dengan bantuan dinas lain, jadinya tidak salah sasaran,” tegasnya.
Menyangkut jenis dan besaran bantuan, menurut Ade, akan diputuskan nanti setelah datanya fiks, “apakah berbentuk uang atau sembako, dan berapa besaran per KK-nya, nanti kita putuskan karena kita juga harus menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” ungkapnya.
Selain program tersebut, Ade juga menginformasikan tentang naiknya nilai bantuan program Sembako, seperti apa yang telah diputuskan Presiden RI, Joko Widodo bahwa dalam menghadapi Covid-19 ini, nilai bantuan Program Sembako yang sebelumnya Rp150.000 naik menjadi Rp200.000 selama bulan Maret 2020 hingga Agustus 2020.
“Bulan Maret ini, per 1 Maret sampai 31 Agustus, selama 6 bulan, Program Sembako yang dulunya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dinaikkan dari Rp150.000 menjadi Rp200.000,” papar Ade.
Untuk PKH pun sama, kata Ade, presiden telah memutuskan jumlah keluarga penerima akan ditingkatkan dari 9,2 juta menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat, sedangkan besaran manfaatnya akan dinaikkan 25%,” ujar Ade mengutip pernyataan Presiden Jokowi.
Ade berharap, semua program bantuan yang ada di Dinsos ini berjalan baik dan bermanfaat bagi penerimanya, termasuk program bantuan diluar PKH dan Program Sembako yang akan diberikan nanti bisa tepat pada sasaran yakni sampai kepada penerima manfaatnya, sehingga dapat meringankan beban kesulitan ekonomi yang selama ini mereka rasakan.
Reporter : WH/ U. Ajag | Editor : Red_FR
