Skema Bantuan JPS dari Pemprov Jabar Dinilai Bisa Mematikan Ekonomi Rakyat Kecil

Berita Utama746 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Jakarta, faktadanrealita.com-

DALAM kondisi pandemi wabah Covid-19 ini, pemerintah harus menjamin ketersediaan mata rantai pasokan pangan kepada masyarakat. Namun, di satu sisi pemerintah juga didesak harus tetap menghidupkan ekonomi masyarakat bawah.

Skema bantuan jaring pengaman sosial (JPS) yang disalurkan Pemprov Jabar saat ini, dianggap akan mematikan ekonomi rakyat kecil, terutama masyarakat pedesaan.

Demikian diungkapkan anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Edi Rusyandi menanggapi skema bantuan JPS yang disalurkan Pemprov Jabar kepada warga terdampak Covid-19, Jumat 24 April 2020.

Edi menjelaskan, bantuan JPS yang disalurkan Pemprov Jabar ini tidak sepenuhnya tunai melainkan juga berbentuk bahan kebutuhan pokok.

“Bantuan (JPS) tersebut tidak sepenuhnya berbentuk uang, melainkan juga berupa sembako. Dengan rincian berupa Rp 350 ribu untuk bahan pangan dan Rp 150 ribu berupa uang tunai. Skema model bantuan Gubernur Jabar ini menurut saya dapat merugikan ekonomi rakyat kecil. Terutama masyarakat pedesaan. Lebih baik yang diberikan itu (bansos JPS) berupa uang tunai. Agar warung-warung kecil rakyat di pedesaan tetap hidup,” ungkap Edi yang juga Wakil Ketua PW GP Ansor Jabar ini.

Dengan skema pemberian bantuan tunai, Edi menuturkan, hal ini mampu terus menghidupi ekonomi masyarakat bawah seperti warung-warung. Namun, jika pemerintah berpandangan lain dalam penyaluran bansos ini, Edi menegaskan, jika bantuan non-tunai ini bisa diberdayakan dari lokal desa masing-masing.

“Pola yang saat ini dijalankan Pemprov Jabar hanya menguntungkan pengusaha besar, supplier barang ke Pemprov Jabar untuk pengadaan bahan pangan, sementara ekonomi rakyat bisa mati. Beras tengkulak laku, sementara beras di warung kecil membusuk karena tidak ada yang membeli. Barang-barang yang dikirimkan Pemprov Jabar itu kan semua ada di masyarakat. Biayanya lebih murah dan ada efek ekonomi bagi masyarakat,” kata Edi.

Dia mendesak, bantuan sosial yang disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini selain dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19, juga tetap menjaga roda ekonomi masyarakat bawah.

Inline Related Posts  STQ Ke - XVII Ponpes Darussalam Rajapolah | Sekda Kab Tasikmalaya : "Diharapkan Menjadi Sumber Energi dan Motivasi"

Untuk diketahui, Pemprov Jabar menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 dengan total bantuan untuk setiap keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) sebesar Rp 500.000.

Bantuan ini terdiri dari bantuan pangan sebesar Rp 350.000 dan bantuan tunai Rp 150.000. Bantuan pangan yang disalurkan ini di antaranya berupa beras, makanan kaleng, minyak goreng, telur, mie instan, terigu, dan vitamin C.

Reporter : WH | Editor : Red_FR