Rekrutmen Penyuluh Agama Honorer Kemenag Garut Hanya Formalitas Belaka

Berita Utama, Garut526 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com

Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Garut, mempertanyakan rekrutmen tenaga Penyuluh Agama Honorer (PAH) yang dilaksanakan oleh kantor Kementerian agama (kemenag) kabupaten Garut, karena dinilai hanya formalitas belaka.

Menurut sekretaris PCNU Garut, H. Deny Rangga Jaya, yang lolos seleksi PAH itu ternyata yang terpilih itu-itu saja yaitu masih orang-orang lama.

Lanjut Deny, terkait seleksi PAH yang meliputi seleksi administrasi, tes tertulis dan wawancara, setelah dibuka pengumumannya pada hari senin kemarin ternyata yang diprioritaskan itu PAH lama yang jumlahnya 340 orang.

“Kalau jumlahnya sebanyak itu, berarti tidak ada penambahan yang baru, maksud kami jika yang diprioritaskannya orang-orang lama, sudah saja tidak perlu ada seleksi terbuka semacam itu, kasihan pendaftar yang jauh terlalu banyak pengorbanan waktu dan biaya, “katanya.

Kalau hanya menambal sulam kekurangan personil yang lama, Deny mengatakan, sebaiknya dilakukan tes penerimaan secara tertutup saja sebab dengan cara terbuka yang melibatkan massa yang banyak, justru akan banyak pihak yang dirugikan.

Lebih jauh Deny, menyayangkan kinerja para PAH yang lama yang dinilainya kurang bagus cenderung jelek, alasannya berdasarkan data yang ada pada kami, intoleransi di kabupaten Garut itu malah meningkat dalam dua tahun terakhir.

“Lihat saja berdasarkan hasil seminar masalah khilafah kemarin, ternyata intoleransi di Garut ini meningkat dari sebelumnya 30 persen menjadi 50 persen, padahal salah satu tugas pokok PAH adalah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), sebaliknya kami memantau pada Pilpres 2019 justru ada indikasi banyak orang-orang PAH yang malah sengaja memprovokasi dan menyerang pemerintah, ‘ini kan lucu,”ungkapnya.

Sementara Rois Syuriah PCNU Garut, KH Rd. Amin Muhyidin, merasa perihatin terhadap proses seleksi PAH ini, menurutnya panitia seleksi PAH kurang siap dan kurang memperhitungkan kemaslahatannya.

Inline Related Posts  Garut Kota Kembali Diterjang Angin Puting Beliung, Pertokoan Porak Poranda

“Kemenag sebagai institusi negara yang resmi mengurus kepentingan keagamaan, harusnya mempunyai PAH-PAH yang bisa diandalkan dalam menjaga kerukunan dan toleransi umat beragama serta dapat mencegah paham-paham sesat ataupun radikalisme, kami PCNU merasa NU adalah ormas islam terbesar di negeri ini yang otomatis mempunyai hak besar juga, diakui atau tidak mayoritas umat islam di Indonesia adalah Nahdiyin, dan warga Nahdiyin itu sangat komitmen terhadap kemaslahatan umat dan bangsa ini, maka dengan banyak munculnya paham-paham intoleransi dan radikalisme, sudah barang tentu NU berkewajiban membendungnya, tentunya dengan cara-cara yang baik.,”tegas Amin.(Dedi Oded)