Dandim 0611 Garut Sebut Banjir Bandang Garsel Diakibatkan Alih Fungsi Lahan

Berita Utama150 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, Fakta dan Realita-

TERJANGAN banjir bandang yang terus melanda wilayah Garut Selatan, telah membuat banyak pihak prihatin. Apalagi bencana tersebut malah terus berulang-ulang di setiap tahunnya, seakan telah menjadi agenda rutin dalam beberapa tahun belakangan ini. Betapa tidak, pada saat musim penghujan tiba dan dikala intensitas curah hujannya sangat tinggi, hampir dipastikan daerah tersebut akan kebanjiran.

Komandan Kodim (Dandim) 0611 Garut, Letkol CZi Deni, mengatakan banjir yang terjadi di Selatan Garut akibat terjadinya alih fungsi lahan yang seharusnya ditanami pohon tegakan. Alih fungsi tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan tinjauan langsung lapangan menggunakan helikopter bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Dalam peninjauan tersebut, ungkap Deni, di kawasan pegunungan Garut Selatan yang seharusnya ditumbuhi pohon keras menjadi palawija.

“Banyak tanaman sayuran, tomat, kentang, kol dan lainnya. Jadi ada alih fungsi lahan di sana yang seharusnya menjadi daerah resapan air,” ujarnya, Rabu (18/11).

Deni mengaku pihaknya belum tahu pasti luas area lahan yang rusak akibat alih fungsi lahan itu. Namun diperkirakan ratusan hektare. Walau begitu, diungkapkan Dandim, pihaknya tidak menyalahkan siapa-siapa dalam terjadinya alih fungsi lahan itu.

“Kita sudah melakukan rapat dengan sejumlah pihak untuk memperbaiki kawasan hulu yang sudah rusak akibat alih fungsi lahan itu,” ungkapnya.

Saat ini, dijelaskan Dandim, sejumlah anggota TNI yang bertugas di Kodim 0611 Garut masih membantu masyarakat yang terdampak banjir yang terjadi pada Senin (12/10) pagi itu.

“Untuk yang besarnya saat ini kita sedang membangun jembatan menggunakan dana dari yayasan-yayasan kemanusiaan. Jembatan yang kita bangun ini menghubungkan Desa Paas dengan Desa Depok. Ini harus segera karena jembatan itu satu-satunya akses yang bisa digunakan selain menyeberangi sungai,” jelasnya.

Inline Related Posts  Bupati Garut Bacakan LKPJ Tahun 2020 di Rapat Paripurna DPRD Masa Sidang I 2021

Di luar itu, para anggota TNI melakukan kegiatan memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir secara swakelola. Masyarakat yang sempat terdampak banjir sudah kembali berkegiatan seperti biasa.

Hingga saat ini, dari data yang dimilikinya, lebih dari 100 warga masih harus mengungsi di rumah-rumah saudaranya karena rumahnya yang rusak berat akibat banjir. Beberapa rumah bahkan sudah tidak bisa ditinggali lagi karena berada di kawasan yang rawan longsor.

“Kalau tenda pengungsian sudah tidak ada, tapi memang masih ada warga yang masih harus tinggal di rumah saudaranya. Mereka itu yang rumahnya rusak berat, dan bahkan ada yang memang harus direlokasi ke tempat yang lebih aman,” pungkas Dandim.

Reporter : Wena. H | Editor : Red_FR