BLK Garut Terus Berupaya Menciptakan SDM Siap kerja

Berita Utama888 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, Fakta dan Realita-

KETERSEDIAAN lapangan pekerjaan sampai dengan saat ini masih menjadi persoalan pemerintah kabupaten (Pemkab) Garut. Adanya pandemi Covid-19 mau tidak mau telah memaksa pemerintah melakukan pembatasan sosial yang berdampak terhadap roda perekonomian kabupaten Garut.

Bukan hanya itu, persoalan kurangnya akses pendidikan, kurangnya kesempatan untuk berkembang, ketidakmampuan bersaing dan kurangnya keterampilan dari para pencari kerja dipandang menjadi penyebab utama banyaknya pengangguran di kabupaten Garut.

Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kabupaten Garut, Uus Rapik Maulana S.IP mengakui, lapangan pekerjaan di kabupaten Garut saat ini memang tak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang ada, akan tetapi bukan karena tidak ada peluang kerja sama sekali, sebab di UPT BLK Garut sendiri ada banyak lowongan pekerjaan yang tersedia pada setiap tahunnya.

“Jadi, ketidak tahuan dan kurangnya kemauan untuk mengakses informasi pekerjaan, serta masih banyaknya para pencari kerja di kita yang hanya sekedar ‘tambah kesel’ atau iseng mendaftar ke BLK Garut melalui situs online kemenaker.go.id, terkadang menjadi faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran di kabupaten Garut,” kata Uus saat berbincang-bincang di kantor BLK Garut bersama Tim Media Fakta dan Realita, Selasa (15/12/2020).

Uus menuturkan, sebetulnya perhatian pemerintah terhadap para pencari kerja selama ini sangatlah besar. Termasuk diluncurkannya bantuan prakerja oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI beberapa waktu yang lalu. Disamping   itu pelatihan melalui BLK-BLK yang didanai dengan APBN, juga menjadi salah satu bentuk kepedulian dari pihak pemerintah.

“Mengikuti program pelatihan di BLK itu mudah, tinggal daftar ke situs resmi Kemenakergo.id. Ikuti panduan disitu, lalu Upload peryaratan, biasanya berupa Foto Copy KK, Foto Copy KTP dan Pas Foto 3×4. Setelah itu tinggal tunggu pemberitahuan lolos tidaknya melalui e-mail yang dikirim ke akun pendaftar tersebut,” jelasnya.

Inline Related Posts  Proses Belajar Tatap Muka Kembali Digelar Meskipun Kasus Covid 19 Di Bireuen Terus Meningkat

Yang diterima, kata Uus, mereka yang dinyatakan lolos dan menempuh persyaratan registrasi. Mereka nantinya tidak akan membayar biaya apapun alias gratis, bahkan untuk makan dan bahan pelatihan serta pakaian kerja kita kasih cuma-cuma, ditambah lagi dengan adanya bonus pengganti uang saku.

“Untuk kabupaten Garut, mulai bulan Januari tahun 2021, pemkab Garut melalui UPT BLK Garut akan segera melaksanakan 18 program pelatihan siap kerja yang didanai APBD Garut. Pelatihan tersebut, nantinya akan menyasar ke desa-desa yang telah ditentukan, walau tetap arahannya per kecamatan,” ujarnya.

Dikatakan Uus, Pemkab Garut juga telah memberikan bantuan Mesin Jahit Sepatu sebanyak 32 unit yang akan digunakan sebagai sarana penunjang para peserta pelatihan nantinya. Mesin Jahit Sepatu saat ini memang sangat dibutuhkan oleh BLK, seiring banyaknya permintaan tenaga kerja berkeahlian menjahit sepatu dari perusahaan pabrik sepatu yang ada di Garut.

“Makanya di BLK, pelatihan menjahit menjadi salah satu program pelatihan yang sedang dikembangkan. Di BLK itu ada 8 jenis Pelatihan yaitu Menjahit Pakaian dan Sepatu, Otomotif, Meubeuler Bangunan Kayu dan Batu, Tehnik Pengolahan Pertanian dan Perikanan, Instalasi Listrik, Las dan bubut, Tehnik Telepon Seluler dan Audio Visual. Khusus untuk Otomotif, baru-baru ini BLK menerima bantuan hibah 5 unit Peralatan Mesin Injection dari Kemenaker RI.

Lanjut Uus, sejauh ini BLK Garut telah  membina kerjasama dengan berbagai perusahan guna membuka lapangan pekerjaan. Diantaranya, kerjasama pelatihan kerja dengan PT Changshin Reksa Jaya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu yang berada di kawasan kecamatan Leles.

“Hampir  90 persen lulusan pelatihan kerja di BLK Garut sekarang bekerja di PT Changshin. Hanya 10 persen yang bekerja secara mandiri,” ucapnya.

Inline Related Posts  Danramil 1102 Karangpawitan Serahkan Kunci Rumah Milik Ma Yayah

PT Changshin, menurut Uus, sudah sejak 2016 yang lalu terus menjalin kerjasama dengan BLK Garut. Saat perusahaan itu pertama dibuka, hampir 50 persen karyawannya berasal dari BLK, termasuk tahun-tahun berikutnya.

“Pada Januari 2021 yang akan datang, PT Changsin membutuhkan antara 1.000 sampai 2.000 karyawan baru. Makanya kita pun mengadakan kembali pelatihan bersama, BLK yang menyediakan tempatnya, Changshin yang menanggung biayanya. Sedangkan untuk tenaga pengajarnya, kedua belah pihak yang sediakan,” ungkapnya

Diterangkannya, untuk menindaklanjuti permintaan PT Changshin  tersebut, kita akan melaksanakan pelatihan secara bertahap. Dalam satu hari itu, kita akan melatih sebanyak 100 orang peserta. Mereka dilatih sampai benar-benar menguasai keahlian menjahit sepatu.

“Teknisnya, kita bagi 2 shift, 50 orang pagi dan 50 lagi siang dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah wabah Covid-19. Pelatihan tersebut dikhususkan untuk pekerja wanita, dengan lulusan minimal SMA,” tuturnya.

Uus juga mengatakan, dengan adanya PT Changshin pengangguran mulai terserap dan perekonomian Garut pun mulai terdongkrak. Kawasan Leles tempat perusahaan itu berada, kini menjadi kawasan ‘dollar’. Warung, toko dan tempat usaha lainnya bermunculan sehingga perputaran uang terus terjadi dan ekonomi pun terdorong merangkak naik.

Terakhir kata Uus, selain dengan PT Changshin, UPT BLK Garut juga tengah mengadakan penjajagan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lainnya. “Dengan PT Pratama, pabrik sepatu yang belokasi di Cijolang, kita pun telah ada pembicaraan awal, mereka pun katanya ingin bekerjasama dengan kita soal ketenagakerjaan,” pungkasnya.

Reporter : WH/DN| Editor : Red_FR