Baznas Garut adakan Bimtek Tingkat Pengurus UPZ Desa/ Kelurahan

Berita Utama, Garut921 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com-

Baznas Kabupaten Garut menggelar kegiatan Bimtek/ Pelatihan Pengelolaan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) di tingkat Unit Pengelola Zakat (UPZ) Desa/Kelurahan se-Kabupaten Garut.

Acara yang berlangsung di Gedung Islamic Center Jalan Pramuka Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (27/02/2020), mengambil tema “Baznas Sebagai Solusi Untuk Membantu Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Garut”.

Hadir pada Acara Bimtek tersebut, Ketua Baznas Kabupaten Garut, H. Rd .Aas Kosasih S.Ag, M.Si beserta jajaran Baznas Kabupaten Garut, dan para Ketua ZIS tingkat Desa/Kelurahan yang berjumlah 178 orang dari 20 Kecamatan.

Ditemui usai acara, Ketua Baznas Kabupaten Garut, H Rd Aas Kosasih S Ag M Si, mengatakan, bimbingan teknis ini diselenggarakan untuk para pengurus ZIS tingkat Desa/Kelurahan se-Kabupaten Garut.

“Yang hadir barusan 178 Desa, ini baru tahap pertama, tahap kedua dan ketiga juga akan segera dilaksanakan, sampai seluruh ZIS Desa/Kelurahan di Garut ini bisa menjadi pengurus, tentunya kita akan berikan Surat Keputusan (SK) dan akan di berikan Bimtek semacam ini, juga,” ungkap Aas.

Aas memaparkan, zakat itu bukan saja zakat penghasilan, tetapi ada dua yakni zakat fitrah dan zakat mal. Yang mana seperti sudah kita dimaklumi bersama bahwa pada setiap menjelang lebaran, pasti kaum muslimin/muslimat melaksanakan pengeluaran zakat fitrah.

Sementara zakat mal ini sebetulnya banyak sekali, ada dua belas , dan zakat mal yang paling besar ada di pedesaan. Berbekal dari study banding dari Baznas Kabupaten Indramayu, saya tertarik ketika Baznas disana membuat program Zakat Mal di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan sebagainya. Sehingga perbulan, Baznas di Kabupaten Indramayu bisa mengumpulkan zakat mal pertanian yang tadi minimal 750 juta per bulan.

Inline Related Posts  Batasi Jumlah Wisatawan, Pemkab Garut Tutup Sementara Akses Wisata Pantai Selatan Garut

“Alangkah baiknya setelah saya melihat potensi yang ada di pedesaan ini, untuk bidang sawah khususnya padi, sesuai data dari BPS, bisa menghasilkan sampai 1 juta ton, apabila dihitung 10% saja, 100.000 ton dikali Rp4 juta untuk harga per ton-nya, ada hampir Rp 400 miliar, belum lagi ditambah palawija dan komoditad lainnya. Setelah dihitung-hitung, jika mencermati data dari BPS, potensi di pedesaan lebih dari pada 800 miliar per tahunnya,” beber Aas.

Untuk itu menurut Aas, kedepan Baznas Garut akan lebih mengoptimalkan kepengurusan ZIS di Desa/Kelurahan, kita tidak berpacu dalam zakat profesi penghasilan saja yang selama ini dihadapkan banyak kendala, akan tetapi sesuai potensi yang ada pada desa saat ini, Kita akan beralih ke pedesaan.

Aas menambahkan, disamping itu juga kami pernah Study Banding kepada Desa Nangerang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, disana ada Desa sadar Zakat, pengelolaan zakatnya sangat baik, sehingga nilai dan kemanfaatan ZIS sudah dirasakan, dengan segala keseriusan dan kedisiplinan yang ditunjukkan desa itu, kini desa tersebut terkenal di Jawa Barat dan Nasional, dan banyak dikunjungi oleh Baznas Kabupaten lain untuk study banding, termasuk Baznas kabupaten Garut

“Kami terinspirasi, ingin menciptakan desa-desa di kabupaten Garut seperti desa tersebut. Mudah-mudahan hal ini pertama tidak akan lepas dari lima hal, pertama, komitmen bersama, kedua integritas tentang kejujuran dan lain sebagainya, ketiga, semangat, keempatnya adalah kreativitas dan inovasi dan kelimanya konsistensi,” terangnya.

Ketua Baznas Garut berharap, mudah-mudahan hal ini bisa mendorong para pengurus ZIS agar  timbul desa sadar Zakat seperti desa Nangerang, dan tidak mustahil desa di Garut bisa ada 10 atau 20 desa yang menjadi percontohan.(Wena)

Inline Related Posts  The particular A UKraine Order Bride Online A popular choice?