Warga Cipageran Geram, 10 bulan Lamanya Bantuan Perbaikan Rumah Ditimbun Kepala Desa Cikondang

Berita Utama221 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Selama 10 bulan tak disalurkan, material bahan bangunan seperti semen, besi beton, kusen, batu bata, asbes dan yang lainnya rusak dan mubazir

Garut, Fakta dan Realita-

WARGA kampung Cipageran, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, yang rumahnya rusak terkena musibah gempa tahun 2020 lalu merasa geram dengan sikap Kepala Desa Cikondang yang lalai dalam menyalurkan bantuan material untuk perbaikan rumah mereka yang hancur.

Diketahui, tanpa adanya alasan yang jelas, Babang Genedi selaku Kepala Desa Cikondang tak kunjung merealisasikan bantuan perbaikan rumah para warga yang terkena musibah, sehingga sampai saat ini banyak warga yang terlantar dan bahkan terpaksa menahan malu akibat harus menumpang hidup di tetangganya.

Menurut keterangan salah satu warga kampung Cipageran yang tak mau disebutkan namanya menyebutkan, sebelumnya sekitar 10 bulan yang lalu, tak lama seusai kejadian gempa yang telah meluluh lantakkan 11 rumah tersebut, Pemerintahan desa Cikondang menyatakan akan segera memperbaiki rumah-rumah warga yang terdampak gempa dengan menyalurkan bantuan berupa material bahan bangunan seperti semen, batu bata, besi, asbes dan yang lainnya.

“Pihak desa (Kades) waktu itu, katanya akan membantu, tapi nyatanya sampai detik ini mana ? Padahal kami tahu barangnya itu ada, kenapa tidak juga disalurkan,” ungkapnya kepada Media Fakta dan Realita, Rabu (23/06/2021).

Dikatakannya, akibat tak juga disalurkan, pekerjaan fisik perbaikan rumah pun menjadi mangkrak, “kami telah cek ke desa, faktanya sungguh ironis, terdapat sebanyak 800 sak semen dalam kondisi telah membatu akibat dibiarkan terlalu lama sehingga tak bisa lagi dijadikan bahan bangunan. Tak hanya semen, disana ada pula besi beton, batu bata, kusen dan juga asbes. Namun sayang, semuanya dalam kondisi tak layak pakai,” tuturnya.

Dengan kejadian ini, ia pun bersama warga lainnya meyakini bahwa telah terjadi keteledoran dari pihak desa terhadap penghidupan warganya. Selain itu, dengan rusaknya material bahan bangunan, kami menduga sudah terjadi penyalahgunaan anggaran oleh Kades Cikondang yang serta merta membuat keuangan negara dirugikan.

“Ini merugikan keuangan negara, karena bantuan yang melalui pihak desa tersebut, sama sekali tak sampai ke penerima manfaatnya. Nyatanya, malah disimpan dan dibiarkan rusak begitu saja,” ucapnya.

Untuk itu, mewakili seluruh warga yang terkena bencana, ia pun berharap kepada pemerintah Kabupaten Garut atau dalam hal ini Bupati Garut, untuk segera turun tangan menyelesaikan permasalahan ini, dengan segera membangunkan kembali rumah kami yang rusak.

“Pak Bupati, kami ini sudah sangat malu, karena terus-menerus numpang hidup di rumah orang lain. Dan bahkan, tak jarang kami harus berpindah-pindah tempat selama hampir satu tahun ini. Kami harap bapak segera memeriksa keadaan riil kami saat ini,” akunya.

Kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH), kami pun meminta untuk segera mengusut tuntas permasalahan yang terjadi. “Pokoknya, Polisi jangan tinggal diam, tolong diusut dengan cermat. Yang jelas, Kades Cikondang harus bisa mempertanggung jawabkannya,” pungkasnya.

Pimpinan Redaksi FR

()

Inline Related Posts  Ferdiansyah, 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara Modal Peningkatan Ekonomi