Garut, Fakta dan Realita-
MERDEKA belajar adalah kebijakan besar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Nasional. Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, sudah barang tentu hal itu menandakan terjadinya perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Karena, tujuan utama Asesmen Nasional ini, tak lain untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Untuk menyukseskan pelaksanaan program Asesmen Nasional ini, pihak Kemendikbud sendiri, dalam waktu dekat ini akan melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang akan digelar pada tanggal 15 Nopember 2021.
Kemendikbud mengklaim, pelaksanaan ANBK adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Menindak lanjuti pelaksanaan ANBK ini, SDIT Atikah Musaddad (ATIMU), salah-satu SD swasta ternama di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, berinisiatif melaksanakan Gladi ANBK sebagai upaya persiapan menghadapi penyelenggaraan ANBK yang sesungguhnya, di pertengahan bulan Nopember nanti.
Kepala SDIT ATIMU GARUT, H. Suwarso S.Pd, M.Pd mengatakan, telah ditentukan oleh pihak Kemendikbud, sebanyak 30 orang siswa kelas 4 dan 30 siswa kelas 5 SDIT ATIMU akan mengikuti ANBK yang siap digelar pada 15 Nopember 2021 mendatang.
“Sebetulnya, ada 70 orang siswa yang terpilih. 35 siswa perwakilan kelas 4 yang terdiri dari 30 siswa utama plus 5 siswa cadangan ditambah 35 siswa dari kelas 5, yang mana formasinya sama yakni 30 siswa utama dan 5 siswa cadangan. Khusus, yang 5 siswa cadangan di masing-masing kelas adalah untuk menggantikan posisi siswa utama yang berhalangan hadir,” ungkapnya.
Suwarso menyampaikan, terkait siswa yang ikut dalam ANBK ini, sama sekali bukan pihak sekolah yang mengusulkan ataupun menentukan, melainkan murni menurut hasil random kemendikbud. Dan pihak sekolah, dalam menghadapi ANBK ini, melakukan langkah persiapan dengan melaksanakan Gladi ANBK yang digelar mulai tanggal 25 hingga 28 Oktober 2021.
“Jadi, hari ini dan selanjutnya, selama empat hari kedepan, kita mengadakan gladi ANBK. Ini semacam uji coba dan persiapan menghadapi pelaksanaan ANBK sebenarnya di pertengahan bulan Nopember nanti,” tutur H. Suwarso kepada Redaksi Media Fakta dan Realita, Selasa (26/10/2021).
Suwarso menyatakan, pada dasarnya kami mendukung penuh penyelenggaraan ANBK yang baru pertama kalinya digelar pasca Ujian Nasional ditiadakan. Namun demikian, dibutuhkan kerjasama antar pihak baik itu peserta didik, orangtua, pihak penyelenggara pendidikan (sekolah) maupun pihak pemerintah.
“Karena pelaksanaan asesmen nasional ini berbasis komputer, maka pastinya berkaitan dengan sarana dan prasarana digital yang terhubung ke internet. Anak-anak yang mengikuti ANBK ini, dituntut bisa mengoperasikan sistem komputer, makanya di rumah, para orangtua diharapkan dapat memacu anaknya untuk terus belajar. Kami (pihak sekolah) berkewajiban menyediakan fasilitas dan perangkatnya, termasuk internet. Sementara pemerintah, berperan untuk memastikan kenyamanan peserta, seperti stabilnya aliran listrik (PLN) dan kelancaran jaringan internet (Provider),” terangnya.
Suwarso pun yakin, dengan adanya kerjasama antar pihak yang baik dan solid, maka pelaksanaan ANBK di SDIT ATIMU pun dapat berjalan dengan lancar dan sukses, sehingga SDIT ATIMU sebagai penyelenggara pendidikan, diharapkan bisa mendapatkan hasil yang terbaik.
“Yang jelas, seperti apa hasilnya nanti, tentunya bergantung kepada anak-anak yang mengikuti ANBK itu sendiri. Pihak sekolah sangat menginginkan keseriusan dan kesungguhan mereka dalam mengikuti asesmen ini,” pungkasnya.
Red_FR ()
