Bireuen, Fakta dan Realita-
GEDUNG Boarding School SMAN 2 Bireuen yang dibangun sejak tahun 2020 lalu, dengan menghabiskan uang negara yang bersumber dari anggaran otsus 5 milyar lebih, sampai dengan saat ini belum juga berfungsi, disebabkan ketidak tersediaannya biaya operasional yang dibutuhkan seperti halnya honor untuk guru gaji sebagai pembimbing para siswa dan yang lainnya.
Kepala SMAN 2 Bireuen, Anafiah S.Pd, M.A.P kepada Media Fakta dan Realita, Senin (07/06/2021) mengatakan, selain terkait kendala biaya operasional yang sangat dibutuhkan, berbagai kelengkapan menyangkut sarana dan prasarana untuk ruangannya pun, sama sekali belum tersedia.
“Seperti ranjang tidur, lemari dan lain- lain, kami belum memilikinya,” ucapnya.
Namun begitu, sambung Anafiah, gedung Boarding School SMAN 2 Bireuen ini, tetap akan difungsikan, hanya tinggal tunggu waktunya saja. Terlebih, saat ini Kabupaten Bireuen masih dalam situasi gawat pandemi covid 19.
“Trend pendidikan berbasis asrama yang telah dibangun di SMAN 2 Bireuen sangat diminati oleh kalangan masyarakat, dikarenakan mampu menurunkan peningkatan kenakalan remaja yang terjadi di antara jam sekolah dan jam kala mereka di rumah.
Dikatakannya, dengan hadirnya Boarding School ini, diharapkan pola hidup anak didik kita akan bisa terkontrol dengan sendirinya. “Mereka tidak dibenarkan untuk keluar bebas bergaul dengan lingkungan di sekitarnya,” tutur Anafiah.
Di sisi lain, Kepala sekolah SMAN 2 Bireuen, menaruh harapan yang besar agar anak didiknya tersebut, usai tamat belajar nanti akan mampu hidup mandiri dan menyambung sekolah mereka di perguruan tinggi tampa mengikuti test.
Reporter : Hendra G| Editor : Red_FR
()
