Fantastis…Bangunan Bak Istana Negara Berdiri Megah di Garut

Berita Utama, Garut612 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut. faktadanrealita.com

SMKN 1 Garut merupakan sekolah fenomenal, selama ini dibawah kepemimpinan Dadang Johar Arifin sebagai kepala sekolahnya, sekolah yang digadang-gadan sebagai sekolah  favorit ini, setiap tahunnya kerap menghadirkan artis-artis, penyanyi dan Band-band ngetop di tanah air pada acara pelepasan siswa-siswinya/kelulusan sekolah, tercatat Band Ungu, Iwan Fals, zaskia Gotik, Noah, Sheila On 7 pernah menghibur anak-anak SMKN 1 Garut.

Sensasional seolah tak berhenti di situ, baru- baru ini telah berdiri dengan megah bangunan baru arsitektur bagian depan Kantor SMKN 1 Garut,  yang selintas terlihat bak bangunan Istana Negara untuk orang yang baru memandanginya, bahkan kehadiran bangunan yang mirip Istana Negara ini sempat viral di media sosial.

“Tadinya saya menyangka yang dilihat di media sosial itu bangunan Istana Negara, tapi ternyata tampak depan bangunan sebuah sekolah,” ungkap Fadhil Abdurrahman salah seorang warga yang sempat melihatnya di medsos, Kamis (19/12/2019).

Begitu pula menurut Aulia yang juga pengguna medsos, menurutnya, untuk model sebuah bangunan sekolah, konsep tersebut sangat menarik perhatian banyak orang karena terkesan “wah” atas kemegahannya, “saya kira idenya sangat brillian, sangat unik, saya pernah kesana (SMKN 1) sebelum ada bangunan kantor baru itu, baru diluar sekolah yang ada pos satpamnya saja penjagaan sudah amat ketat sekali, pokoknya sangat protokoler seperti mau masuk ke “Istana Negara” sungguh berbeda ketika saya mau berkunjung ke SMK lain, dengan adanya bangunan itu, saya katakan ” klop “, karena kecocokan antara penjagaan dan yang dijaga,” katanya.

Sementara itu dikutip dari situs media online, Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin, mengatakan, perbaikan bagian depan sekolah ditujukan untuk membuat sekolah lebih nyaman. Nantinya, para siswa lebih senang dan nyaman dalam belajar dan beraktivitas di lingkungan sekolah.

Inline Related Posts  Diduga "Tak Transparan", IWO Garut Desak Kejari Periksa Pejabat Diskominfo Terkait Anggaran Rp 1,7 Miliar

Pada prinsipnya fisik itu bisa berbanding lurus dengan prestasi anak. Kalau fisiknya kumuh alakadarnya anak tidak akan betah, maka kami berbuat semaksimal mungkin agar tampil beda dengan yang lain agar bisa membawa spirit dalam tekad, pembelajaran, anak ingin maju,” ujar Dadang.

Dadang menambahkan, seiring dengan upaya negara dalam menangkal faham radikalisme, maka untuk menguatkan anak-anak agar terhindar dari faham itu, selain pemahaman secara pemberian materi nasionalisme, dirinya juga coba menerapkan ke anak-anak untuk setia terhadap bangsa dan negara.
“Hal itu kita simbolkan pada empat tiang di wajah sekolah yang menunjukkan empat pilar kebangsaan, tiang pertama Pancasila, tiang kedua Undang-undang 45, tiang ketiga Bhineka Tunggal Ika, dan tiang keempat NKRI,” jelasnya.

Menanggapi perspektif masyarakat yang melihat bangunan tersebut mirip istana Negara maupun gedung putih, Dadang mengatakan, pihaknya tidak bermaksud menyerupai kedua gedung tersebut. Namun, pihaknya hanya mencoba untuk membangun wajah sekolah yang pantas dan beda dari sekolah lain.

“Kita tidak coba menyerupai apakah istana Negara atau gedung putih, tapi kami melihat kira-kira yang pantas untuk sekolah dan beda dengan yang lainnya, tidak hanya bagian depan tapi sampai ke lorong-lorongnya kita pikirkan. Ini agar membuat siswa aman nyaman, betah dengan suasana pembelajaran,” tambahnya.

Dadang menuturkan, untuk proses pembangunan wajah sekolah masih berjalan. Pihaknya menargetkan awal Januari 2020 proses pembangunan bisa selesai.

“Saya berharap bangunan ini dapat dilestarikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, atau juga oleh presiden Jokowi, karena katanya ada kabar Bulan Januari 2020, pak presiden akan mengunjungi kabupaten Garut,” pungkasnya.

Dengan adanya sensasi yang ditunjukkan SMKN 1 Garut ini, menurut  M. Yadi salah seorang pemerhati pendidikan mengatakan, segala apa yang dilakukan Kepala Sekolah, sebetulnya saya sangat kagum karena ide-idenya benar- benar hebat, orang lain belum tentu kepikiran, namun demikian alangkah baiknya segala sesuatu yang hebat itu bisa diimbangi dengan mutu lulusannya atau berbanding lurus dengan prestasi pendidikannya.

Inline Related Posts  Get a Serious Romantic relationship Online -- Avoid Prevalent Dating Problems to Find the Love of Your Life Online

“mudah-mudahan para lulusannya banyak yang sukses, tidak saya harapkan kalau hanya ‘mercu suar belaka’,”ujar Yadi.

Terkait banyak keluhan karena penjagaan ketat pihak  SMKN 1 Garut terhadap para tamu, Yadi katakan, sebaiknya jangan begitu-begitu amat, bukan masuk ke markas militer atau kerajaan juga kan, masa sekolah milik rakyat dibuat ribet.

“saya pernah dengar dari LSM dan wartawan memang seperti itu ketatnya, padahal wartawan itu dilindungi uu pers, jika ada yang menghalang-halangi tugas wartawan bisa dipidanakan, saya gak tau apakah para satpam itu tidak faham atau memang arahan dari kepala sekolahnya agar seperti itu, coba bayangkan gara-gara sukar menemui kepala sekolah dengan alasan ini itu,  beberapa dari mereka sampai mau ribut dengan satpam-satpamnya,” terang nya.

Lanjut Yadi, kalau begitu ketatnya bagi saya ini menjadi tanda tanya besar,  ‘ ada apa di dalam sana ?, apakah ada sesuatu yang tak mau diketahui orang, atau kah mereka alergi terhadap LSM dan Wartawan, yang jelas bagi saya SMKN 1 Garut itu hanyalah sebuah sekolah “milik rakyat“,  bukanlah kerajaan yang dipenuhi oleh para punggawa raja,  biar ini menjadi PR bagi kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jabar yang membawahinya dan juga biarkan masyarakat menilai,” tegas Yadi.( Tim )