UPI Salurkan Bantuan APD-Masker untuk Tenaga Medis di Majalengka

Pangandaran191 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Majalengka, faktadanrealita.com-
Sejak ditetapkannya satu pasien positif corona, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mulai menetapkan wilayahnya masuk dalam zona merah COVID-19. Sebelumnya RSUD (Rumah Sakit Unit Daerah) Majalengka mengaku kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien corona.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Satuan Tugas COVID-19 berupaya memberikan bantuan berupa APD dan masker. Bantuan tersebut diterima Pemda Majalengka melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Majalengka dan Dinas Pendidikan.

“Ada sekitar 200 APD, belum banyak memang. Namun bantuan ini setidaknya dapat menambah kebutuhan para tenaga medis di sana. Selain APD ada juga masker, masker ini memang sulit untuk didapat terlebih harganya pun masih tinggi,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Sholehudin saat ditemui detikcom, Minggu (12/4/2020).

“Semoga saja tidak bertambah, kita berikan bantuan agar dapat dicegah peningkatan pasien positif Corona di Majalengka, karena pemberian ini bersifat spontan terlebih Majalengka memiliki ikatan historis dengan kami,” katanya.

Pada momen menjelang Ramadhan ini, kata Sholehudin, ada banyak orang yang biasa pulang ke kampung halaman. Mengingat beberapa warga UPI yang berasal dari Majalengka, masa pandemi ini mereka tidak dapat berkumpul dengan sanak saudara.

“Fisik kita mungkin tidak bisa hadir di sana, namun Insya Allah masih tetap berkontribusi dalam bentuk lain,” tuturnya.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja sama dan Usaha UPI Dodi Sukyadi menuturkan Majalengka terkadang menjadi desa yang terlupakan. Namun ternyata saat ini butuh perhatian khusus mengingat ada beberapa potensi penyebaran virus corona. Apalagi dalam hal menjaga keselamatan para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.

Inline Related Posts  PESANTREN MENJADI LABORATORIUM PERDAMAIAN

“Daripada menunggu sampai kondisinya tidak terkendali, lebih bagus dari sekarang kondisinya kita jaga. Kita harus amankan para tenaga medis yg paling depan karena kalau mereka terancam maka mereka tidak akan mampu mengobati kita,” Kata Didi.

Kemudian, Dartum Kepala Bidang Guru dan Kependidikan Dinas Pendidikan Majalengka menyampaikan di Majalengka terdapat perusahaan asing dan tenaga asing yang dianggap berpotensi terjadinya penyebaran virus corona.

Saat ini, Majalengka memiliki dua rumah sakit rujukan COVID-19 yaitu di RSUD Majalengka dan RS Cideres. Berdasarkan data Pikobar per Minggu (12/4/2020) jumlah ODP di Majalengka 215 orang, PDP 3 orang, dan positif 1 orang.

Sumber : detik.com
Editor : Red_FR

News Feed