WHO: Virus Corona Natural, Bukan Hasil Kesengajaan Dibuat di Laboratoruim

Berita Utama168 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com-

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) membantah berbagai teori yang menyebutkan bahwa virus corona adalah senjata biologi atau hasil rekayasa laboratorium di Wuhan, Tiongkok, dan teori-teori tidak berdasar lainnya.
Kepala bidang darurat medis WHO Dr Michael Ryan mengatakan, Jumat (1/5/2020), bahwa virus ini alami adanya.

“Terkait dengan asal-usul virus di Wuhan, kami telah mendengar lagi dan lagi pendapat dari berbagai ilmuwan yang meneliti sekuen [genetika] virus ini, dan kami bisa pastikan virus ini natural sumbernya,” kata Ryan.

Pendapat ilmiah yang saat ini diyakini adalah virus itu berasal dari hewan yang kemudian menular ke manusia.
Ryan menambahkan sangat penting sekarang ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang binatang yang menjadi sumber virus tersebut dan memahami bagaimana virus ini bisa berpindah ke manusia.

Sehari sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dalam jumpa pers bahwa dia mendapat bukti kalau virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Sebaliknya, pihak intelijen AS membantah ada bukti seperti itu dan tetap berpegang pada bukti ilmiah yang ada sekarang.
Saat dicecar dalam kesempatan berbeda, Trump mengatakan bahwa dia “dilarang untuk mengungkap” bukti itu ke publik. Trump juga menyerang WHO dengan menyebutnya sebagai “lembaga humas Tiongkok”.

Laboratorium yang diperdebatkan itu adalah Wuhan Institute of Virology (WIV) yang berkelas Biosecurity Level 4, dibangun dengan bantuan Prancis.

Tiongkok berulangkali membantah teori-teori seperti itu dan mengatakan tuduhan laboratoriumnya telah “menciptakan” virus corona adalah upaya pemerintahan Trump untuk mengalihkan isu dari kegagalan mereka menangani wabah tersebut di Amerika.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya sudah bertindak sangat cepat dengan mengumumkan darurat internasional pada 30 Januari sehingga “memberi cukup waktu bagi dunia untuk merespon”.

Inline Related Posts  Bupati Garut Kembali Melantik Tiga Pejabat Tinggi Pratama

Saat itu, baru ada 82 kasus terkonfirmasi di luar Tiongkok dan belum ada korban jiwa.

Hari ini, sudah terjadi 3,2 juta kasus infeksi dan 234.000 korban jiwa di seluruh dunia.

Tedros mengatakan sebelum darurat internasional diumumkan, WHO memanfaatkan waktu dengan bijak seperti berkunjung ke Tiongkok untuk mempelajari virus ini lebih jauh dan meneliti asal usulnya.

Terkait hubungan WHO dengan AS, setelah Trump memutuskan penghentian iuran ke badan dunia itu, Tedros mengatakan dua belah pihak “terus menjalin hubungan”.

Reporter : WH | Editor : Red_FR