Garut – faktadanrealita.com
Wakil Bupati Garut H. Helmi Budiman menegaskan, untuk penurunan angka penyakit katarak di kabupaten Garut harus dilakukan dengan operasi rutin, pihaknya akan merancang kerjasama dengan pihak ketiga.
Menurut Helmi, Operasi katarak dilakukan agar mendorong produktivitas agar tidak berkurang, karena hitung-hitungan daripada World Health Organization (WHO), penurunan produktivitas karena tidak melihat ini sangat tinggi.
“Prosentase penyakit katarak, Prevalensinya 3%, artinya kalau jumlah penduduk kita 3juta, kemudian manulanya 450ribu, maka 3% dari Manulanya,” kata Helmi, Kamis (21/11/2019).
Dijelaskan Wabup Helmi, faktor penyebab katarak rata-rata faktor usia yang 50 tahun keatas, bisa juga karena faktor penyebab lainnya misalnya trauma kecelakaan. Dan kenapa sekarang masih banyak yang katarak sampai sepuluh ribu pertahun misalkan, tapi yang di operasi hanya seribu, ini karena faktor biaya dan akses.
“Makanya kita sedang membuat setting untuk menetapkan tiga titik, di utara, tengah dan selatan, sebagai tempat operasi rutin, hal ini yang sedang kita rancang Pemkab Garut. Mudah-mudahan dengan rutin pelaksanaan operasi ini akan menurunkan jumlah penderita katarak, tiga atau lima tahun kedepan,” pungkasnya.
Sumber: Humas Diskominfo Garut
