Tebing di Kampung Pojok Karangpawitan Ambruk Menimpa Jalan Perkampungan

Berita Utama266 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, Fakta dan Realita-

TEBING setinggi lebih kurang 15 meter di kampung Pojok RW 12 RT 03, desa Karangpawitan, kec. Karangpawitan, kabupaten Garut, Kamis (25/03/2021) malam kemarin ambruk akibat diterjang hujan deras yang terus mengguyur  kawasan tersebut dalam beberapa hari belakangan ini. Yang lebih parah, satu-satu akses jalan warga kampung Pojok RW 12 di wilayah itu lumpuh, tertutup material longsoran.

Kuat dugaan, penyebab utama terjadinya longsor dikarenakan struktur tanah di lokasi sekitar tebing sangat labil karena kurangnya serapan air dari pepohonan besar yang berada di sekitarnya.

Terpantau oleh Media Fakta dan Realita di lokasi terjadinya longsor, kejadian ini telah membuat sebagian besar warga kampung Pojok resah dan khawatir akan keselamatannya, pasalnya intensitas hujan yang sangat tinggi saat ini, besar kemungkinan dapat pula menyebabkan terjadinya longsor susulan.

Masih dalam pantauan Media FR, pada Jumat (26/03/2021) pagi di lokasi sekitar longsor, Koramil 1102/Karangpawitan bersama warga Kampung Pojok RW 12 tampak bahu-membahu membersihkan material longsor yang nyaris menutupi seluruh badan jalan kampung agar dapat segera dilintasi oleh warga kembali. Selain itu, Tampak pula salah satu anggota Koramil  sedang menggendong emak-emak yang ingin menyeberangi jalan itu.

Sementara itu, menurut keterangan dari warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa diatas tebing yang longsor tersebut, sebelumnya pernah dijadikan tempat penjemuran batu bata.

“Sepanjang yang saya ketahui, kondisi tanah diatas itu padat, sedangkan tanah di pinggiran tebing justru gembur sehingga sangat rentan dan mudah erosi terbawa arus air hujan yang deras. Makanya, longsor pun terjadi,” ucapnya.

Lanjutnya, dengan kejadian longsor ini, maka perlu adanya ketegasan dari pemerintah untuk menertibkan area yang sering dijadikan pembuatan batu bata.

Inline Related Posts  Berbeda dengan SNMPTN 2020, SNMPTN 2021 Peserta Harus Miliki Akun LTMPT

“Apakah pembuatan batu bata ini bisa mengancam keselamatan warga atau tidak?, oleh karena itu, diperlukan peran aktif warga untuk melaporkan kepada pemerintahan setempat apabila ada kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan lingkungan, termasuk pula yang menyangkut keamanan lingkungan,” pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, akses jalan di kampung Pojok RW 12, sekarang telah bisa dilewati warga, meski harus ekstra hati-hati saat melewatinya, karena kondisi jalan tersebut masih licin yang diakibatkan adanya sisa material tanah dan bebatuan yang masih menutupi sebagian badan jalan tersebut.

Terakhir dilihat, disekitar lokasi, tampak sibuk staff desa Karangpawitan bersama para kader PDI Perjuangan yang sedang menyurvei lokasi sekitaran longsor, sehubungan dengan rencana kedatangan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan ke lokasi itu.

Reporter: Asep Prawita|Editor: Red_FR