Peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Kab. Tasikmalaya, “Santri Sehat Bermakna Pesantren Bukan Tempat Penyebaran Covid-19”

Berita Utama98 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Singaparna, faktadanrealita.com

Peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020 berlangsung khidmat. Kegiatan upacara dilaksanakan di halaman Sekretariat Daerah, Kamis 22 Oktober 2020. Bertindak selaku Inspektur Upacara Pjs Bupati Tasikmalaya Dr. Hening Widiatmoko, MA. Turut hadir pada upacara tersebut Forkopimda Kab. Tasikmalaya, SKPD Kab. Tasikmalaya, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, perwakilan Pondok Pesantren serta undangan lainnya

Dalam sambutan Menteri Agama Republik Indonesia yang dibacakan oleh Pjs Bupati Tasikmalaya mengatakan, tema hari santri tahun ini “Santri Sehat Indonesia Kuat” adalah jawaban dari komitmen kita bersama dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren. Pihaknya meyakini, jika santri dan keluarga besar pesantren sehat, bisa melewati pandemi covid-19 ini dengan baik, dan insya Allah, negara kita juga akan sehat dan kuat”, katanya.

“Kita semua berikhtiar agar pandemi Covid-19 segera berlalu. Kita harus yakin bahwa keluarga besar pesantren, santri, masyarakat Indonesia, dan warga dunia bisa melewati pandemi ini dengan baik. Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian Kiai dan Pimpinan pesantren. Karena mereka tetap akan mengutamakan keselamatan santrinya dibanding lainnya,” ujarnya.

Usai upacara, dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemda Kab. Tasikmalaya dengan STIMIK Tasikmalaya dan Universitas Galuh tentang peningkatan fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.


Ditempat terpisah, Pjs Bupati Tasikmalaya menyampaikan, Santri Sehat bermakna bahwa pesantren bukan menjadi tempat penyebaran Covid-19 tetapi menekan penularan, dan Indonesia Kuat bermakna kalau santrinya sehat kita masih berdaya melakukan banyak hal untuk pembangunan sesuai kompetensi kita masing-masing. Karena itu dalam pelaksanaan upacara pun tetap melaksanakan dengan kriteria protokol kesehatan. Karena protokol kesehatan harus diterapkan dimanapun, harus tetap waspada, dan harus tetap disiplin, pungkasnya.***

Reporter Liputan : Dadi S | fans
Sumber : Diskominfo | editor : red F&R