Pedagang Pasar di Garut Mengeluh Omsetnya Menurun Setelah Diberlakukannya PSBB

Berita Utama267 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com-

PEMBATASAN jam operasional pasar tradisional dikeluhkan para pedagang. Akibat PSPB para pedagang mengalami penurunan pendapatan hingga 60 persen.

Adanya wabah corona membuat masyarakat enggan datang ke pasar. Ditambah pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) cukup berpengaruh terhadap jumlah pembeli.

“Tiga hari sebelum puasa, pembelinya sudah berkurang. Terus sekarang lagi PSBB semakin berkurang. Apalagi operasional pasar dibatasi sampai jam 13.00,” ujar Undang (60), salah seorang pedagang sayur, Sabtu (9/5/2020).

Ia mengeluhkan dibatasinya jam operasional pasar karena berpengaruh terhadap penghasilannya. Padahal di siang hari, merupakan masa banyak pembeli datang.

“Kalau pagi itu belum banyak yang beli. Siang baru banyak yang borong. Tapi sekarang siangnya harus ditutup,” ujarnya.

Selama tiga hari PSBB, Undang menyebut kerap melanggar waktu operasional. Jika mengikuti aturan, ia tak bisa menjual barang dagangannya.

“Nanti malah banyak sayuran yang busuk karena enggak kejual. Jadi suka sampai sore bukanya. Lihat situasi juga,” ucapnya.

Undang meminta pemerintah untuk melonggarkan jam operasional pasar. Apalagi pasar jadi salah satu tempat yang dicari warga untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Reporter : Wena. H | Editor : Red_FR

Inline Related Posts  Dandim 0611/Garut Pimpin Kegiatan Apel Danramil dan Babinsa Tersebar T.A 2020 Melalui Vidcon