Merasa Prihatin dengan Keadaan Keluarga Miskin yang mencuri HP demi sekolah anaknya, Ma’mun Gunawan Berikan Bantuan

Berita Utama204 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, Fakta dan Realita-

BANYAK kalangan prihatin atas aksi nekat Ajang (41), warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, yang mencuri HP agar anaknya bisa belajar online. Diantaranya bahkan ada yang sampai memberikan sumbangan untuk membantu meringankan beban keluarga petani miskin itu.

Seperti yang dilakukan oleh Kepala Seksi Sarana Prasarana SD Dinas Pendidikan Garut Ma’mun Gunawan, yang secara spontanitas mendatangi kediaman Ajang pada Rabu (5/8/2020) pagi selepas apel di kantornya.

“Saya lakukan itu secara spontan saja. Habis apel membaca berita tentang seorang ayah yang mencuri HP demi anaknya bisa belajar online, saya langsung minta izin ke Pak Kadis untuk datang ke rumah Bapak Ajang. Baru 15 menit saya berada di sana, datang Bapak Kajari Garut bersama rombongan untuk melakukan hal yang sama,” terang Ma’mun, Rabu (5/8/2020) petang.

Dikatakan Ma’mun, Ia telah berbicara panjang lebar dengan Ajang dalam pertemuan tersebut. Banyak hal yang diceritakan Ajang, terutama masalah seputar keluarga dan anak-anaknya.

Menurut Ma’mun, Ajang memiliki tiga anak. Yang pertama adalah lelaki berusia sekitar 16 tahun dan putus sekolah sejak kelas 2 SMP. Anak kedua perempuan baru duduk kelas 1 di MTs Negeri 1 Garut, dan anak ketiga masih berusia empat tahun.

“Terkait dengan nasib anak sulungnya yang putus sekolah, insya Allah saya akan menyekolahkannya di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) terdekat agar ia bisa tetap mengenyam pendidikan sambil bekerja di tempat cuci steam motor,” ujar ma’mun.

Ma’mun mengaku ikut berbahagia ketika tahu bahwa anak kedua Ajang yang bernama Sinta mendapat bantuan dari Kajari Garut, Sugeng Heriyadi, berupa HP android dan peralatan sekolah serta sembako.

Inline Related Posts  Meski dalam Situasi Pandemi Covid-19, Bapenda Garut Siap Optimalkan Pendapatan Daerah

Dengan sudah dimilikinya HP oleh Sinta, pihaknya berjanji akan melakukan pemantauan agar Sinta tidak mengalami hambatan dalam pembelajaran daringnya.

“Meski Sinta bersekolah di Madrasah Tsanawiyah yang merupakan ranah Kementerian Agama, namun kami tetap akan memberikan bimbingan karena ini adalah masalah sosial dan kemanusiaan yang merupakan tanggungjawab bersama,” pungkas Ma’mun.

Reporter : Wa Hoded |Editor :  Red_FR