Masyarakat Indonesia Tunggu Kabar Baik Hasil Rapid Test Corona

Berita Utama129 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Jakarta, faktadanrealita.com-

Penyebaran virus corona di Indonesia terus meluas. Untuk mengatasi penyebaran corona, pemerintah mengambil lngkah untuk mempercepat pemerikasaan terhadap orang-orang yang diduga terjangkit virus tersebut dengan menyiapkan reagent atau cairan senyawa kimia untuk rapid test virus corona.

Reagent itu didatangkan dari China. TNI AU menggunakan pesawat Hercules C103 berangkat menjemput paket terebut. Diperkirakan sebanyak 150 ribu paket reagent dan beberapa alat kesehatan lainnya akan tiba hari ini.

“Pemerintah akan siapkan 1 juta rapid test, sudah barang tentu ini akan bertahap masuknya. Reagent yang kami terima besok sekitar 150 ribu, akan kita distribusikan ke provinsi,” ujar Yuri di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3).

Dia menegaskan, dengan rapid test ini diharapkan bisa memetakan pasien positif corona. Sehingga, harapannya, pemerintah bisa dengan cepat juga melakukan tracing.

Sebelum jumlah yang lebih banyak datang, Pemprov DKI sudah mendapatkan 520 pieces dari Kemenkes. Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti mengatakan barang tersebut sudah digunakan dalam tracing kontak di Jakarta Selatan.

“Kami dapatkan 520 pieces untuk kegiatan survei tracing kontak di lapangan. Sekarang ditunjuk uji coba di Jakarta Selatan,” kata Widyastuti.

Menurut Widyastuti, pihaknya dan Kemenkes sudah turun langsung bersama Sudin Jakarta Selatan dan Puskesmas setempat dalam melakukan rapid test.

“Kami sesuaikan wilayah yang kebetulan kami harus lakukan tracing kontak. Jadi ini bukan sebagai penegakan diagnosa tapi sebagian dari survei di lapangan melakukan tracing kontak terhadap pasien,” kata widyastuti.

Selain Jakarta, provinsi yang tengah bersiap melakukan rapid test ialah Jawa Barat. Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya sudah mencairkan dana senilai Rp 48 miliar untuk menangani corona.

Inline Related Posts  Bupati Garut Hadiri Pelaksanaan RUPS Bank Intan Jabar

Dana tersebut, merupakan anggaran yang alokasinya tersier untuk dana kedaruratan. Pemprov Jabar akan menggunakan anggaran terebut untuk membeli sejumlah peralatan salah satunya ialah kit proaktif test.

“Kemarin bahwa pergeseran anggaran dilakukan dan kami memang merencanakan untuk membeli beberapa peralatan termasuk kit kemudian juga PCR dan alat-alat pelindung diri lainnya termasuk juga untuk bantuan rumah sakit terkait dengan ruang-ruang isolasi,” kata Setiawan.

Setiawan pun mengungkapkan, rencananya terdapat 10 ribu kit proaktif tes yang bakal disiapkan oleh Pemprov Jabar. Pelaksanaan tesnya akan disesuaikan dengan hasil tracing.

“Kami perkirakan kurang lebih 10 ribu kalau enggak salah, nanti kami cek tapi kurang lebih sekitar 10 ribu,” jelas dia.

“Nanti ada kriteria, jadi tetap kita protokol yang kami akan melakukan tes ini itu berdasarkan pada pertama adalah yang memang masuk ODP kalau PDP sudah jelas barangkali sudah ada dalam perawatan tapi yang ODP dan hasil tracing lainnya,” pungkas dia.

Meksi sejumlah provinsi telah menyiapkan diri untuk melaksanakan rapid test, Jubir Kemenkes Yuri tetap mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai penularan virus tersebut. Pasalnya, Yuri menyebutkan hasil negatif dalam tes tersebut tidak berarti masyarakat terbebas dari virus corona. Bisa saja saat tes dilakukan virus belum bereaksi.

“Hasil negatif rapid test tidak memberikan jaminan tidak sedang sakit bisa saja saat pemeriksaan ini negatif, tapi respons imunitasnya belum muncul. Ini sering terjadi di bawah 7 hari hasilnya negatif,” Yuri.

Menurut Yuri mereka yang sudah dilakukan tes juga masih bisa tertular dari orang lain. Maka itu masyarakat tetap harus menerapkan Social Distancing.

“Kita menginginkan siapa pun yang hasilnya negatif tidak kemudian merasa dirinya sehat. Tetap melakukan pembatasan dalam konteks berkomunikasi sosial. Hasil negatif tidak memberikan garansi tidak sedang terinfeksi Covid-19,” ujar Yuri.(Red)