Kadisdik Garut: KBM Tatap Muka di Sekolah Menunggu Kepastian Vaksinasi

Berita Utama568 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, Fakta dan Realita-

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Garut menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menentukan kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai awal Januari 2021. Meski begitu, Pemkab Garut belum memastikan kapan tepatnya KBM tatap muka ini bisa dilaksanakan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong S.Pd.M.Si mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan kasus Covid-19 yang sampai dengan saat ini terus mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam sahari, peningkatan angka terkonfirmasi di Kabupaten Garut rata-rata bertambah 30-50 kasus. “Ini harus menjadi bahan pertimbangan,” kata dia kepada awak media, Senin (23/11/2020).

Ia mengaku, Pemkab Garut belum dapat memastikan KBM tatap muka dimulai pada awal Januari tahun depan. Namun, kemungkinan besar KBM Tatap Muka tak akan dilakukan hingga vaksinasi Covid-19 dilakukan kepada para siswa dan guru.

“Kunci kami itu di vaksin, di imunisasi. Kemungkinan besar kalau sudah divaksin, diimunisasi, baru bisa dilakukan KBM tatap muka,” kata dia.

Totong khawatir, jika KBM tatap muka dipaksakan berlangsung pada Januari 2021, justru akan timbul klaster baru di sekolah-sekolah. Sebab, klaster pendidikan di Garut sudah banyak yang muncul dari lingkungan pesantren.

Ia mengatakan, jumlah sekolah dan siswa yang ada di Kabupaten Garut itu sangat banyak, melebihi jumlah pesantren. Jika terdapat klaster penyebaran Covid-19 di sekolah, dikhawatirkan penularan akan cepat terjadi ke sekolah lainnya. Ia menyebutkan, jumlah sekolah di Kabupaten Garut itu mencapai 6.000 unit, yaitu 2.000 PAUD, 400 SMP, dan 1.600 SD. Tidak termasuk SMA. Sementara jumlah siswanya itu berkisar 600 ribu orang.

“Jika 1 persen saja yang kena, itu kan sangat banyak, 6.000 orang,” kata dia.

Inline Related Posts  Pihak Agen Terkesan Asal-Asalan, Penyaluran BPNT di Desa Mekarsari dan Cibatu Garut Rugikan KPM

Totong mengatakan, sekolah-sekolah memang sudah diinstruksikan untuk menyiapkan segala macam sarana dan prasarana terkait protokol kesehatan. Ia pun meyakini, sekolah dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat kepada para siswanya jika KBM tatap muka diizinkan.

Namun, di sisi lain, tak ada yang dapat memastikan interaksi para siswa ketika menuju ke sekolah atau saat siswa berada di rumah mereka masing-masing.

“Ketika siswa berkumpul di sekolah, meski tetap sesuai protokol kesehatan, namanya anak-anak tetap kadang akan susah diaturnya. Apalagi di jalan dan di rumah. Kalau sudah satu kena, kan bisa menyebar cepat,” kata dia.

Karena itu, Pemkab Garut kemungkinan tak akan mengizinkan sekolah menggelar KBM tatap muka hingga vaksin ditemukan dan diberikan kepada para siswa. Ia berharap vaksin Covid-19 dapat segera ditemukan, sehingga KBM Tatap Muka di Kabupaten Garut dapat segera dilaksanakan.

“Harapan kita ada di vaksin. Setelah itu, baru kita bisa tentukan hilal KBM tatap muka di Garut,” kata dia.

Reporter : Wena. H | Editor : Red_FR