Kadisdik Garut: “Jangan paksakan belajar secara online apabila sarananya tak memenuhi”

Berita Utama136 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, Fakta dan Realita-

ADANYA kejadian pencurian HP Android oleh seorang ayah di kabupaten Garut demi memenuhi kebutuhan belajar secara online (daring) anaknya membuat semua orang terenyuh.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong S.Pd, M.Si, pun angkat bicara. Ia mengatakan, jika tidak memiliki sarana untuk belajar secara online, lebih baik mencari alternatif lain agar anak bisa tetap belajar.

“Jadi jangan memaksakan diri jika tidak memiliki sarana untuk belajar secara online, dengan mencari alternatif lain,” ujarnya saat diminta tanggapannya oleh Fakta dan Realita, Kamis (06/08 2020).

Menurut Totong, kalau ada anak tidak bisa belajar daring atau online, tentunya ada cara atau stratergi lain, seperti belajar melalui buku atau menghubungi gurunya.

“Buku kan ada dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah), tinggal ngambil saja. Ada guru kunjung juga bisa keliling, tinggal komunikasi orang tua dengan sekolah. Jadi jangan memaksakan belajar online, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti kemarin,” ucapnya.

Dikatakan Totong, capaian efektivitas belajar melalui daring tidak lebih dari 40 persen. Selebihnya, terang Totong, menggunakan sarana luar jaringan (luring) atau offline melalui program belajar di TVRI, Radio, guru kunjung, dan lainnya.

“Fasilitas buku juga sangat tersedia. Satu anak satu buku dikali sekian mata pelajaran dikasih, ada di sekolah tinggal dipelajari. Penggunaan sarana belajar dengan hape hanya salah satu saja, jika kalau tidak bisa jangan memaksakan lah,” katanya.

Totong pun meminta, peran koordinator wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan di tiap kecamatan agar lebih sering turun ke lapangan dan berperan aktif dalam mengupdate masalah-masalah yang terjadi untuk dicarikan solusinya.

Inline Related Posts  Hasil Ujicoba Jalur Kereta Api Memuaskan, Februari 2020 PT. KAI Siap Melayani Penumpang

“Jadi Korwil juga agar lebih baik dalam kinerja, lebih sering mengecek ke lapangan, melihat kondisi sekolah, kondisi peserta didik di wilayahnya apalagi di situasi pandemi saat ini. Jadi korwil jangan banyak diam di kantor, tapi ke lapangan,” tegasnya.

Reporter : Wena. H | Editor : Red_FR