Kades cangkuang Garut Bantah Dirinya Terlibat “main” Dalam Penyaluran Program Sembako

Berita Utama838 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com-

Kepala Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, H. Asep Nandang, membantah keras terkait pemberitaan disalah satu media online. Yang mana menyebutkan banyak mesin EDC milik Bank BNI untuk penyaluran bansos disalah satu di Kepala Desa.

“Ini yang harus diluruskan, mesin EDC yang ada tersebut eror tidak bisa lagi dipergunakan untuk transaksi program pemerintah. Mesin tersebut sudah di kembalikan pada pihan Bank untuk diperbaiki dan di berikan pada desa yang hingga sekarang belum memiliki agen BNI,” ujarnya, Rabu (26/2/2020) melalui ponselnya.

Dikatakan Asep, dirinya sama sekali tidak pernah ikut terlibat dalam penyaluran BPNT mengingat sebagai Kepala Desa, yang mengetahui aturan. Adapun keberadaan mesin EDC tersebut berawal banyaknya agen yang meminta bantuan untuk di fasilitasi perbaikan ke Bank BNI.

“Banyak agen yang meminta bantuan pada Asyifa untuk perbaikan mesin yang eror. Kemudian pihak Asyifa menghubungi pihak BNI untuk mengambil mesin EDC yang rusak,” ucapnya.

Asep mengaku dalam badan hukum Asyifa, dirinya tidak termasuk didalamnya melainkan yang memegang jabatan direktur adalah Tatan Gunawan. Asyifa sendiri merupakan salah satu penyalur/suplayer pengadaan barang program pemerintah. Karena memiliki hubungan baik dengan pihak BNI, maka banyak agen yang meminta bantuan.

“Jadi salah besar jika ada salah satu Kepala Desa yang ikut terlibat dalam program sembako atau BPNT,” katanya.

Untuk memastikan kebenaran perkataan sang Kepala Desa, berdasarkan hasil pantuan Tim Wartawan Fakta & Realita di lapangan tentang keberadaan agen BNI atau E-Warung yang menjadi mitra Bank BNI dalam penyaluran bantuan program sembako atau BPNT di Kabupaten Garut, ternyata tidak seluruhnya desa memiliki agen dan mesin EDC. Bahkan kekurangan agen di Kabupaten Garut mencapai ratusan agen.(Dedi Oded)