Inilah Penjelasan Luhut Soal 500 TKA China yang Baru-baru ini Masuk ke Indonesia

Berita Utama141 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Jakarta, faktadanrealita.com-

BELUM lama ini beredar kabar yang menyebutkan adanya 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk ke Indonesia. Adapun para TKA ini dibawa ke Tanah Air untuk mengerjakan salah satu proyek di kawasan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihak perusahaan, yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) masih meminta izin para TKA bekerja di Indonesia. Luhut menyebut, kedua perusahaan tersebut akan membangun pabrik HPAL (High Pressure Acid Leaching) untuk membangun industri baterai lithium, di mana nikel merupakan bahan baku produk tersebut.

“Dia itu menyelesaikan HPAL untuk persiapan industri lithium baterai,” ujar Luhut dalam acara Bincang Khusus bersama RRI, Minggu (10/5/2020).

Pensiunan Jenderal TNI AD ini menjelaskan, para TKA itu merupakan pekerja yang memiliki skill untuk memasang alat produksi yang akan digunakan. Pasalnya, Indonesia saat ini tidak memiliki teknologi yang mumpuni untuk membangun industri tersebut.

Kita kerjakanlah ini, nanti tenaga asing yang mengerjakan dan setelah itu bersamaan tenaga kerja Indonesia masuk, teknologi kan dari dia, kita nggak bisa dong ngerjain semua, tetap ada asing,” kata dia.

Pada saatnya, para TKA itu akan dipulangkan ke negara asalnya. Adapun para pekerja nantinya diisi oleh anak-anak bangsa atau sekitar 90 persen setelah menempuh pendidikan politeknik terlebih dahulu.

“Nanti yang kerja sebagian 90 persen orang Indonesia, masih banyak orang daerah yang belum mumpuni karena pendidikan SMA kurang bagus, makanya dalam tiga tahun ini mulai diperbaiki supaya masuk politeknik, untuk bikin lapangan kerja perlu orang dulu bikin induknya, setelah itu kita yang kerjakan (operasikan) semua,” ucapnya.

Inline Related Posts  3 Negara Berikut ini Sudah Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19, Bagaimana Hasilnya?

Luhut menuturkan, pada 2023 Indonesia akan memasuki global supply chain untuk pasar baterai lithium. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan jembatan yang dimulai dari saat ini.

Reporter : WH | Editor : Red_FR