‘Nasi Anjing’ Ternyata Hanya Sebuah Istilah Seperti Halnya ‘Nasi Kucing’, Beda Porsinya Sama Halalnya

Berita Utama122 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Jakarta, faktadanrealita.com-

SEMPAT viral dan ramai diperbincangan di media sosial, bantuan untuk warga yang terkena dampak Covid-19 berupa sebungkus nasi berlogo kepala anjing dan bertuliskan “Nasi Anjing”.

banner 336x280

Sebagian besar orang menyebut bahwa bantuan “Nasi Anjing” itu dibagikan untuk warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu, 26 April 2020 dini hari WIB.

Terkait bantuan “Nasi Anjing” tersebut, sebanyak 10 saksi diperiksa Polres Metro Jakarta Utara. Mereka yang diperiksa di antaranya perwakilan dari yayasan. Pemeriksaan masih dalam tahap penyelidikan para saksi dan belum ada kesimpulan apapun.

“Sekarang pada tahapan penyelidikan terhadap para saksi. Sudah 10 orang yang kami mintai keterangan,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Senin 27 April 2020.

Kapolres menjelaskan sejumlah saksi diperiksa di antaranya tujuh orang perwakilan yayasan yang memberikan nasi berlabel “Nasi Anjing” tersebut.

Selain itu, tiga warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai penerima nasi.

“Kami belum menyimpulkan, tapi kami terus melakukan proses,” ujar Budhi.

Kapolres menegaskan proses hukum masih berjalan, meskipun mediasi para pihak sudah dilakukan. “Proses hukum ini akan terus berjalan dan kami lanjutkan tahapannya,” kata Budhi sebelumnya.

Sebelumnya, pemilik sekaligus pendiri Yayasan Qahal, Biantoro Setijo telah dipertemukan dengan warga RT 11 RW 12 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, dalam proses mediasi, Minggu 26 April 2020.
Yayasan Qahal merupakan donatur dalam pembagian nasi bungkus dengan cap stempel kepala anjing tersebut.

Biantaro menjelaskan penamaan “Nasi Anjing” merujuk pada porsinya yang tidak jauh berbeda dengan “Nasi Kucing” yang berporsi sedikit.

“Kami anggap nasi kucing kan udah terkenal. Nasi kucing kan porsinya sedikit, makanya kami jelaskan untuk ‘Nasi Anjing’ karena sedikit lebih banyak dari nasi kucing. Tapi tidak bisa membuat kenyang, hanya membuat bertahan hidup,” kata Biantoro.

Dia juga menegaskan bahwa makanan yang dibagikannya dibuat menggunakan bahan-bahan yang halal seperti tempe oreg, cumi, sosis, maupun telur.

Reporter : WH | Editor : Red_FR

banner 336x280