Bireuen, Fakta dan Realita
RATUSAN hektar lahan pertanian produktif yang berada di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bireuen diperkirakan terus menyusut. Tak kurang dari 17 kecamatan, lahan pertaniannya kini beralih fungsi menjadi bangunan rumah dan pertokoan.
Kondisi ini begitu mengkhawatirkan, apalagi kasus alih fungsi lahan produktif jelas-jelas sangat bertentangan dengan undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2021 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, yang mana pada pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.
Menyikapi hal tersebut, Kadis Pertanian dan Pertenakan Kabupaten Bireuen, Irwan Sp. M.Si saat dikonfirmasi Media Fakta dan Realita, Rabu (13/07/2021) mengatakan, sedikit sulit mengatasi kasus tersebut karena hampir sebagian besar lahan merupakan milik pribadi, meski kita tahu bahwa alih fungsi lahan pertanian dapat mengakibatkan ancaman luar biasa terhadap peningkatan hasil produksi padi.
“Pihak dinas sendiri pada pertengahan tahun 2021 tidak tinggal diam dalam mengatasi persoalan tersebut, dengan cara mengupayakan teknologi yang mampu membuat hasil produksi padi meningkat menjadi dua kali lipat dalam sekali panen per tahunnya. Namun demikian, semua tetap harus didukung dengan peningkatan kapasitas penyuluh pertaniannya,” ucap Irwan.
Dikatakannya, masih di tahun 2021, pihak Dinas Pertanian Bireuen juga akan mengupdate kembali semua kelompok tani dan berbagai jenis bantuan yang telah diterimanya. Seperti halnya dengan entraktor, dimana alat itu benar-benar harus bisa dipergunakan sesuai dengan kebutuhan kelompok tani.
“Mudah-mudahan, tidak ada alat entraktor punya kelompok tani yang disewakan keluar Kabupaten Bireuen, ” dengan begitu semua kebutuhan hasil produksi pertanian dapat terpenuhi khususnya untuk masyarakat Bireuen”, pungkas Irwan.
Reporter : Hendra G| Editor : Red_FR
()
