Akibat Banyak Desa di Garut Belum Dapatkan Paket Sembako Bantuan Gubernur, Masyarakat Mulai Gaduh

Berita Utama125 Dilihat
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Garut, faktadanrealita.com-

PAKET sembako Bantuan Gubernur (Bangub), Jawa Barat, M. Ridwan Kamil di Kabupaten Garut, yang dilaunching oleh Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum selesai dibagikan. Bahkan, di Kecamatan Cibatu, baru empat desa yang telah menerima bantuan tersebut.

Dengan sudah disalurkannya di empat desa, warga yang ada di tujuh desa baik yang akan menerima bantuan sudah mulai gaduh dengan belum diterimanya bantuan. Bahkan, Kepala Desa (Kades) kerap ditanyakan oleh masyarakat. Ironisnya saat ditanyakan oleh salah satu Kepala Desa (Kades) ke Kantor Pos Cibatu, sang kepala mengatakan kalau barang yang akan disalurkan di pihak Bulog sedang kosong.

Kepala Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Cecep Kurniansyah, membenarkan dengan belum datangnya bantuan gubernur berupa paket sembako, yang penyalurannya melalui kantor POS. Bahkan, banyak yang menanyakan bantuan tersebut dari calon penerima kapan akan datang.

“Saya selaku Kepala Desa (Kades) mengkonfirmasi pada pihak PT POS yang ada di Kecamatan Cibatu. Ternyata mendapat jawaban yang sangat simpel, yakni barangnya di gudang bulog tidak ada atau lagi kosong,” ujarnya, Selasa (19/5/2020) saat dihubungi melalui ponselnya.

Dikatakan Cecep, pihaknya sempat kebingungan menghadapi masyarakat yang akan menerima bantuan. Apalagi dengan adanya jawaban dari POS seperti itu.

“Baru empat desa di Kecamatan Cibatu, yang sudah menerima bantuan dari Guebernur Jawa Barat,” ucapnya.

Ia mengaku, di Desa Kertajaya, sebanyak 667 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan menerima bantuan dari Gubernur Jawa Barat, berupa paket sembako senilai Rp 350 ribu dan Rp 150 ribu berupa uang tunai.

Sementara Kepala PT POS Garut, Ade Novel, mengatakan hingga saat ini baru sebanyak 19 ribu paket barang yang sudah disalurkan pada KPM dari total penerima bantuan sebanyak 87 ribu. Hal ini terkendala dropping barang dari Bulog yang lambat pengirimannya.

Inline Related Posts  SDN 1 Sukamanah Dambakan Rehab Bangunan dan Tambahan Ruang Sekolah Baru

“Saya sudah meminta dalam satu hari meminta untuk di dropping sebanyak 10 ribu paket, ternyata hanya mampu mendropping sebanyak 1800 paket dari Bulognya. Kalau untuk bantuan uang tunai kita sudah siap hanya paket sembakonya saja yang lambat,” ujarnya.

Ia menuturkan, guna mempercepat proses penyaluran bantuan yang ditargetkan rampung pada 23 Mei 2020 ini, pihaknya sudah melayangkan surat pada Bulog agar dropping barangnya dalam satu hari mencapai 2550 paket. Namun ternyata hingga hari ini baru mampu 1800 paket barang yang bisa kami terima.

“Secara teknis PT POS sudah siap dan mampu dalam mendistribusikan Bangub tersebut. Ya, itu kendalanya keterlambatan dropping barang dari Bulog,” pungkasnya.

Reporter : Wa’Oded | Editor : Red_FR